Saturday, April 24, 2010

Mari Menari

Jadi ceritanya, Andeca dan Andeci memutuskan untuk menggapai cita2 belajar nari standard ballroom.

Jadilah kita menyelidiki sebuah studio dansa di daerah kota dan berhasil menemukan seorang pengajar...dan akhirnya memutuskan untuk les! hore!

Andeca pernah belajar nari latin, tapi Andeci cuma pernah Tari Piring (beneran, pake nginjek piring segala kayak kuda lumping), jadi sebetulnya kita berdua sama2 bayi dalam hal standard ballroom. Dan pelajaran pertama adalah WALTZ.

Andeca : kiri cong!
Andeci : bukan dong!
Andeca : kok jauh banget?
Andeci : sekarang siapa yg muter?
Andeca : lu jangan jauh2!
Andeci : gue injek ya?
Andeca : ANJING!
Andeci : SUSAH, NYET!
Pelatih : ... (menghela napas)

Dalam beberapa saat akhirnya krn kaki Andeca dan Andeci udah kayak dikepang, mungkin si pelatih jadi frustrasi, maka kita diajarin posturnya dulu.

Andeca harus menjadi lelaki jantan (!) sementara Andeci harus menjadi perempuan anggun (!!). Dengan absurditas tersebut, jadilah Andeca berdiri tegap dan Andeci melengkung ke belakang.

Andeci : Nek, tangan lu gini dong...
Andeca : Lu gendut nek...
Andeci : Anjing.

Lalu berlanjutlah sesi saling menginjak selama beberapa puluh menit.
Akhirnya di tengah lagu kami pun berpelukan sambil tertawa miris...

Andeca : Kenapa begini yah?
Andeci : Kenapa sih gue bikin hidup gue jadi susah?
Andeca : Kok gue ga bisa?
Andeci : Kok gue gendut?

Dan muncul berbagai pertanyaan bagi kehidupan ini yang patut direnungi.
Hhhhhh...*menghela napas panjaaaaang*

TAPI KAMI BELUM MENYERAAAAAAHHH!!!
pertemuan berikutnya: Labori dan mezzo-soprano-tergalak-di-indonesia ikutan les dansa...

No comments:

Post a Comment

 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .